Laporan Praktikum Kimia Organik HIDROKARBON
Laporan Praktikum kimia organik
"HIDROKARBON"
Hari/Tgl : Kamis, 09 Maret 2017
Tempat : Ruang Laboratorium Kimia B104
Tujuan : Untuk mengetahui struktur atau model. molekul senyawa hidrokarbon.
A. Landasan Teori
Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling sederhana. Dari namanya, senyawa hidrokarbon adalah senyawa karbon yang hanya tersusun dari atom karbon. Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita temui senyawa hidrokarbon, misalnya minyak tanah, bensin, gas alam, plastik dan lain-lain. Sampai saat ini telah dikenal lebih dari 2 juta senyawa hidrokarbon. Untuk mempermudah mempelajari senyawa hidrokarbon yang begitu banyak, para ahli menggolongkan hidrokarbon berdasarkan susunan atom-atom karbon dalam molekulnya. Berdasarkan susunan atom-atom karbon dalam molekulnya, senyawa karbon terbagi dalam 2 golongan besar, yaitu senyawa alifatik dan senyawa siklik. Senyawa hidrokarbon alifatik adalah senyawa karbon yang rantai C nya terbuka dan rantai C itu memungkinkan bercabang. Berdasarkan jumlah ikatannya, senyawa hidrokarbon alifatik terbagi atas senyawa alifatik jenuh dan tidak jenuh (Sukarmin, 2004)
Senyawa hidrokarbon aromatik maupun olefin merupakan bahan baku utama yang sangat penting dalam berbagai proses industri petrokimia. Saat ini, sumber utama senyawa tersebut masih mengandalkan pada ketersediaan sumber alam berupa gas dan minyak bumi hasil proses penyulingan menyadari semakin menipisnya cadangan minyak bumi tersebut. Pembentukan senyawa aromatik dapat berlangsung melalui reaksi kondensasi dan dehydrosklisasi molekul isobutelena dari pada melalui reaksi siklisasi dienon serbuk halus padatan katalis ZsM-5 komersial (berukuran partikel 3 um) dengan rasio si/Al masing-masing adalah 25,75 dan 100 digunakan sebagai sampel katalis dalam reaksi konversi aseton fase gas menjadi hidrokarbon aromatik (Setriadi, 2005).
Batuan sumber hidrokarbon (hydrocarbon source rook) biasanya dijumpai dalam batuan sedimen klastika halus yang kaya akan senyawa organik, khususnya maseral liptinin. Di daerah penelitian batuan sedimen klastika halus yang kaya akan bahan organik terdapat dalam formasi kelesa dan formasi lakat. Analisi bahan organik adalah untuk mengetahui jenis bahan tersebut dan mengukur reflektan maseral vitrinin yang terdapat secara tersebar (dispersed organic matter doom) dalam batu lumpur karbonat sebagai batuan pembawa hidrokarbon. Analisis ini memberikan informasi tentang peran temperature terhadap bahan organik yang diletahui dari pengukuran reflektan vitrinit dan sekaligus juga merupakan parameter untuk mengetahui tingkat pembatubaraan (Haryanto, 2006).
Beberapa konsep ilmu kimia khususnya pada skala molekuler dapat dipelajari dengan menggunakan model molekul. Contoh hal ini adalah kajian tentang ukuran atom dan periodisitas, bentuk geometri dari struktur molekul, stereokimia dan lain-lain. Model molekul pada awalnya diajari dengan menggunakan model 3 dimensional dengan menggunakan alat peraga berbentuk bola-bola dari bahan plastik/kayu. Saat ini dengan adanya perkembangan teknologi komputer baik dari segi perangkat keras maupun perangkan lunak memungkinkan untuk pemodelan molekul dengan menggunakan komputer. Beberapa perangkat lunak yang tersedia di pasaran saat ini dapat digunakan untuk keperluan visualisasi model molekul. Beranjak dari kondisi tersebut maka perlu di coba prakter visualisasi model molekul sebagai alternatif pembelajaran yang diharapkan dapat lebih menarik minat mahasiswa untuk mempelajari ilmu kimia secara lebih intensif (Tahir, 2006).
B. Bahan dan Alat
Bahan dan alat yang digunakan dalam praktikum percobaan model hidrokarbon, yaitu:
- Molimod (model molekul)
- Buku/Kertas
- Pena
C. Prosedur Kerja
- Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
- Tulis secara berurut tatanama senyawa alkana agar mudah ketika akan merangkai molimod.
- Ambil satu buah atom carbon berwarna hitam dari peraga molimod.
- Pasangkan 4 atom hidrogen pada masing-masing sisi atom carbon, rangkai hingga membentuk senyawa metana (CH4).
- Lakukan kembali pada percobaan seterusnya dengan membentuk senyawa etana, propana, butana, pentana, heksana, heptana, oktana, nonana, dekana.
- Foto hasil molimod sebagai dokumentasi.
D. Hasil dan pembahasan
1). Hasil pengamatan
a. Senyawa Metana
- Rumus molekul CH4
- Titik didih (°C/1 atm) -161
- Massa 1 mol dalam gram 16
b. Senyawa Etana
- Rumus molekul C2H6
- Titik didih (°C/ 1 atm) -89
- Massa 1 mol dalam gram 30
c. Senyawa Propana
- Rumus molekul C3H8
- Titik didih (°C/ 1 atm) -44
- Massa 1 mol dalam gram 44
d. Senyawa Butana
- Rumus molekul C4H10
- Titik didih (°C/ 1 atm) -0,5
- Massa 1 mol dalam gram 58
e. Senyawa Pentana
- Rumus molekul C5H12
- Titik didih (°C/ 1 atm) 36
- Massa 1 mol dalam gram 72
f. Senyawa Heksana
- Rumus molekul C6H14
- Titik didih (°C/ 1 atm) 68
- Massa 1 mol dalam gram 86
g. Senyawa Heptana
- Rumus molekul C7H16
- Titik didih (°C/ 1 atm) 98
- Massa 1 mol dalam gram 100
h. Senyawa Oktana
- Rumus molekul C8H18
- Titik didih (°C/ 1 atm) 125
- Massa 1 mol dalam gram 114
i. Senyawa Nonana
- Rumus molekul C9H20
- Titik didih (°C/ 1 atm)
- Massa 1 mol dalam gram 128
j. Senyawa Dekana
- Rumus molekul C10H22
- Titik didih (°C/ 1 atm) 174
- Massa 1 mol dalam gram 142
2). Pembahasan
Senyawa hidrokarbon alifatika adalah senyawa yang rantai C nya terbuka dan rantai C intu memungkinkan bercabang. Berdasarkan jumlah ikatannya, senyawa hidrokarbon alifatik terbagi menjadi senyawa alifatik jenuh dan tak jenuh.
Senyawa alifatik jenuh adalah senyawa alifatik yang rantai C nya hanya berisi ikatan-ikatan tunggal saja, golongan ini dinamakan alkana. Pada golongan alkana senyawanya mempunyai bentuk tetrahedral salah satunya adalah metana dengan rumus molekul (CH4). Disebut tetrahedral karena terdapat empat ikatan geometri. Tetrahedral memiliki 4 sisi atau muka (awalan tetra yang berarti empat).
E. Kesimpulan dan Saran
1. Alkana adalah senyawa karbon yang memiliki ikatan sigma tungga di antara atom karbonnya, dengan rumus umum CnH2n+2.
2. Alkana disebut sebagai senyawa karbon jenuh karena atom karbonnya berikatan dengan sebanyak mungkin atom karbon.
3. Pada golongan alkana senyawanya mempunyai bentuk tetrahedral dan masing-masing mempunyai titik didih dan massa yang berbeda.
Haryanto, Rachmat dan Hermiyanto, Heri. 2006. Potensi Batuan Sumber (Source Rock) Hidrokarbon di Pegunungan Tigapuluh, Sumatera Tengaha. Jurnal Geologi Indonesia. Vol 1. No 1. Pusat Survei Geologi : Bandung
Setiadi. 2005. Uji Kinerja Katalis ZSM-5 Dalam Konversi Aseton Menjadi Hidrokarbon Aromatik. Riset Grup Chemical Reaction Engineering and Catalysis, Departemen Teknik Kimia. Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, Kampus UI : Depok
Sukarmin. 2004. Hidrokarbon dan Minyak Bumi. Bagian Proyek Pengembangan Kurikulum Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional : Jakarta
Tahir. 2006. Pemanfaatan Software Kimia Komputaai Untuk Pembelajaran Ilmu Kimia Tingkat SMU Melalui Visualisasi Model Molekul. Vol 5 (2) : 1-2 Universitas Gadjah Mada : Yogyakarta
B. Bahan dan Alat
Bahan dan alat yang digunakan dalam praktikum percobaan model hidrokarbon, yaitu:
- Molimod (model molekul)
- Buku/Kertas
- Pena
C. Prosedur Kerja
- Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
- Tulis secara berurut tatanama senyawa alkana agar mudah ketika akan merangkai molimod.
- Ambil satu buah atom carbon berwarna hitam dari peraga molimod.
- Pasangkan 4 atom hidrogen pada masing-masing sisi atom carbon, rangkai hingga membentuk senyawa metana (CH4).
- Lakukan kembali pada percobaan seterusnya dengan membentuk senyawa etana, propana, butana, pentana, heksana, heptana, oktana, nonana, dekana.
- Foto hasil molimod sebagai dokumentasi.
D. Hasil dan pembahasan
1). Hasil pengamatan
a. Senyawa Metana
- Rumus molekul CH4
- Titik didih (°C/1 atm) -161
- Massa 1 mol dalam gram 16
b. Senyawa Etana
- Rumus molekul C2H6
- Titik didih (°C/ 1 atm) -89
- Massa 1 mol dalam gram 30
c. Senyawa Propana
- Rumus molekul C3H8
- Titik didih (°C/ 1 atm) -44
- Massa 1 mol dalam gram 44
d. Senyawa Butana
- Rumus molekul C4H10
- Titik didih (°C/ 1 atm) -0,5
- Massa 1 mol dalam gram 58
e. Senyawa Pentana
- Rumus molekul C5H12
- Titik didih (°C/ 1 atm) 36
- Massa 1 mol dalam gram 72
f. Senyawa Heksana
- Rumus molekul C6H14
- Titik didih (°C/ 1 atm) 68
- Massa 1 mol dalam gram 86
g. Senyawa Heptana
- Rumus molekul C7H16
- Titik didih (°C/ 1 atm) 98
- Massa 1 mol dalam gram 100
h. Senyawa Oktana
- Rumus molekul C8H18
- Titik didih (°C/ 1 atm) 125
- Massa 1 mol dalam gram 114
i. Senyawa Nonana
- Rumus molekul C9H20
- Titik didih (°C/ 1 atm)
- Massa 1 mol dalam gram 128
j. Senyawa Dekana
- Rumus molekul C10H22
- Titik didih (°C/ 1 atm) 174
- Massa 1 mol dalam gram 142
2). Pembahasan
Senyawa hidrokarbon alifatika adalah senyawa yang rantai C nya terbuka dan rantai C intu memungkinkan bercabang. Berdasarkan jumlah ikatannya, senyawa hidrokarbon alifatik terbagi menjadi senyawa alifatik jenuh dan tak jenuh.
Senyawa alifatik jenuh adalah senyawa alifatik yang rantai C nya hanya berisi ikatan-ikatan tunggal saja, golongan ini dinamakan alkana. Pada golongan alkana senyawanya mempunyai bentuk tetrahedral salah satunya adalah metana dengan rumus molekul (CH4). Disebut tetrahedral karena terdapat empat ikatan geometri. Tetrahedral memiliki 4 sisi atau muka (awalan tetra yang berarti empat).
E. Kesimpulan dan Saran
1).Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan dapat disimpulkan sebagai berikut :1. Alkana adalah senyawa karbon yang memiliki ikatan sigma tungga di antara atom karbonnya, dengan rumus umum CnH2n+2.
2. Alkana disebut sebagai senyawa karbon jenuh karena atom karbonnya berikatan dengan sebanyak mungkin atom karbon.
3. Pada golongan alkana senyawanya mempunyai bentuk tetrahedral dan masing-masing mempunyai titik didih dan massa yang berbeda.
2). Saran
Saran dapat saya sampaikan yaitu pada saat melakukan percobaan model molekul hidrokarbon diharapkan kepada praktikan agar molekul disusun dengan benar dan semua anggota kelompok ikut berpartisipasi ketika percobaan sedang berlangsung agar praktikan dapat mengerti cara penyusunan yang benar dan penamaan molekul yang sesuai dengan model molekul yang dibentuk.
Daftar pustaka
Setiadi. 2005. Uji Kinerja Katalis ZSM-5 Dalam Konversi Aseton Menjadi Hidrokarbon Aromatik. Riset Grup Chemical Reaction Engineering and Catalysis, Departemen Teknik Kimia. Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, Kampus UI : Depok
Sukarmin. 2004. Hidrokarbon dan Minyak Bumi. Bagian Proyek Pengembangan Kurikulum Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional : Jakarta
Tahir. 2006. Pemanfaatan Software Kimia Komputaai Untuk Pembelajaran Ilmu Kimia Tingkat SMU Melalui Visualisasi Model Molekul. Vol 5 (2) : 1-2 Universitas Gadjah Mada : Yogyakarta
Komentar
Posting Komentar